Senin, 08 November 2010

Bank Indonesia Tetap Jaga Laju Inflasi

Menghadapi potensi tekanan inflasi dan stabilitas moneter akibat kenaikan harga minyak dan krisis perbankan di Amerika, Bank Indonesia akan mengambil langkah-langkah antisipasi. Selain telah menurunkan BI rate menjadi 8 persen, Bank Indonesia juga akan membuat instrumen pengaturan likuiditas.
Dalam penjelasannya didepan Rakernas Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) di Jakarta, Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya menyatakan, Bank Indonesia akan tetap berupaya untuk menjaga tingkat inflasi yang rendah. 

BI melihat terdapat potensi meningkatnya laju inflasi terutama dalam jangka pendek akibat kenaikan harga sejumlah komoditas terutama minyak, CPO dan sejumlah komoditas pangan. Sementara itu juga dimungkinkan terjadinya distorsi ekonomi akibat gejolak keuangan global terkait krisis sektor perumahan di Amerika. 

Karena itu Bank Indonesia mengambil langkah-langkah antisipasi dengan  menurunkan tingkat suku bunga BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 8 persen pekan lalu.
Penurunan BI rate diharapkan mampu meredam tingkat inflasi dan mengurangi aliran hot money  yang mengancam kerentanan gejolak keuangan domestik. Dalam menjaga stabilitas moneter, Bank Indonesia juga akan memperkuat akses pembiayaan kepada pelaku ekonomi terutama untuk pengusaha kecil dan menengah.
Budi Mulya menambahkan penguatan implementasi BI rate akan semakin diarahkan untuk menjaga stabilitas suku bunga pasar uang antar bank melalui pengaturan atau manejemen likuiditas harian dalam operasi pasar terbuka. Karena itu pada awal tahun 2008, BI rate tidak lagi direpresentarikan dalam BI rate satu bulan, namun akan digunakan pengaturan rate pasar uang antar bank. (Nurkayat/Sup)


SUMBER : http://www.indosiar.com/fokus/66577/bank-indonesia-tetap-jaga-laju-inflasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar